Minggu, 20 Februari 2011

Jaya Perkasa bukan "armada perkasa jaya"

pangandaran - kp.rambutan 30 januari 2011

sewaktu saya di pangandaran setelah mengantarkan rombongan teman-teman pacar saya ke pangandaran, saya di haruskan pulang ke jakarta karena ada urusan yang penting. Akhirnya saya putuskan untuk segera pulang dengan menggunakan bis, karena jam pemberangkatan bis Budiman tujuan depok telah usai, maka saya putuskan untuk nongkrong di terminal pangandaran sambil menunggu bisa lain dengan tujuan jakarta.

berdasarkan teman saya yang asli pangandaran, saya disarankan untuk naik bis Jaya Perkasa dengan tujuan kp.Rambutan. Setiap hari Po ini melayani tujuan jakarta dengan 6 pemberangkatan, pukul 07.00 sampai 9.00 dengan 3 bis, dan pukul 18.00 sampai 20.00 dengan 3 bis juga. biasanya dengan 2 bis ac dan 1 bis ekonomi.

saya datang di terminal pukul 19.00, berharap yang datang bis ekonomi duluan (maklum anak kos :P), setelah sekitar setengah jam di terminal, datanglah bis yang ditunggu, tetapi saya sedikit kecewa karena bis yang datang adalah yang patas ac. akhirnya karena harus buru-buru, saya naik juga. bis ini menggunakan MB 1421 OH, body depannya mirip neoplan, awalnya saya pikir neoplan, eh saya kecele(tertipu...)



keadaan di dalam bis tidak begitu terang karena lampu utama tidak dinyalakan, dan hanya 3 orang yang naik dari terminal pangandaran. saya pun kecewa lagi karena tidak bisa duduk di belakang supir :(. akhirnya saya dapat bangku no 4 dari depan sebelah kiri. setelah kondektur berbicara dengan agen, bis pun berangkat dari terminal pada jam 19.45. awalnya bis berjalan dengan biasa, tetapi makin lama terasa kencang dan terus mem-babi (maap) lawan-lawan di depannya (truk dan mobil pribadi).

sebelum sapai di daerah banjarsari, ada hutan yang dilalui dengan tikungan-tikungan tajam, bis ini menyalip sebuah truk konteiner pendek di sebuah tikungan. jantung saya terasa bergetar (deg-deg seeeerrrr) berharap di depannya tidak ada lawan (kress). karena tidak bisa puas melihat layar bioskop, saya putuskan untuk jongkok di atas bangku. penumpang sebelah melihat saya denga heran, trus saya bilang "maaf pak, saya suka banget dengan bis kencang"). beberapa tikungan yang lumayan tajam "dihabisi" oleh sang supir dengan 1 tangan ( 1nya lagi pegang rokok di di jendela supir ).

setelah melewati daerah hutan, jalan yang dilalui sangat kecil, terkadang apabila berpapasan dengan truk, roda kiri bis harus turun ke tanah. di banjarsari, bis berhenti di depan pertigaan yang kliatannya seperti terminal, cukup lama, akhirnya sekitar jam 9 bis kembali berangkat. sebelum sampai di banjar, 2 budiman jurusan bandung dan kalideres menjadi korban asep si perkasajaya. sekitar jam 9 kurang, bis sampai di terminal banjar. tidak ada penumpang yang naik, karena selain bis sudah full, rata-rata penumpang terminal banjar memilih PO budiman karena menurut mereka lebih familiar dan armadanya sangat banyak.

jam setengah 10, bis kembali berjalan, trek yang dilalui sangat nyaman untuk bisa melaju kencang, dengan jalan aspal yang bagus, bis bisa menunjukan tenaganya. beberapa bis yang terlihat diekori dan dengan manuver yang ciamik sang perkasa jaya bisa melewati bis yang ada didepannya. SJ, Budiman, GR, Aladin, DoI bisa dilewati.

belum sampai 1 jam saya sudah sampai di di ciamis, bis kembali masuk kedalam terminal berhenti tepat didepan agen. tidak sampai 10 menit bis kembali melanjutkan perjalanan, tetap dengan kecepatan maksimal menaklukan tanjakan-tanjakan dan lawan-lawan didepannya. terkadang saya sampai kesemutan karena jongkok terlalu lama :P.

antara ciamis tasik, sang supir sempat mendapat hadiah (ludah) dari salah satu bis yang berpapasan. jadi sebelum mendapat hadiah, sang supir kesal karena tidak diberi jalan oleh sebuah truk konteiner, maka dia menempelkan bis sangat dekat dengan ekor truk, kondisi waktu itu truk berjalan lambat. setelah mengintip sisi kanan, bis mulai menggeser body kekanan, sangat dekat dengan ekor sehingga saya berpikir bahwa spion bisa menyenggol ekor truk. bis menyalip dengan cepat, tetapi di depan ada tikungan L sehingga bis dari arah lawan harus berhenti, kemudian supir bis itu memberikan hadiah ke supir bis perkasajaya (reaksinya hanya tertawa2 sama si kernet). beberapa penumpang (terutama ibu2) mengeluh ringan karena bagi mereka sang supir terlalu berani mangambil resiko. tetapi sang supir tetap pada gayanya menyetir. (aseekkk!!!)

tanjakan kearah tasik yang lumayan berliku di habisi dengan kecepatan yang tidak biasanya (berbeda ketika saya menaiki beberapa bis yang melewati jalur ini, biasanya mereka cenderung lebih pelan, mungkin menghemat solar...), beberapa truk bahkan SJ pun dapat dilewati dengan sangat ciamik. sangat salut dengan manuver2 sang supir ini. Dengan manuver2 ini, sebagian besar penumpang tetap tidur, dan tidak ada yang mabok (mual antau muntah) padahal tikungan2nya cukup membuat orang pusink, tetapi gaya menyupirnya sangat halus, bahkan bis yang tergolong tua ini tetap memiliki tenaga yang cukup bagus.

jam menunjukan pukul 11 kurang kami sudah melewati rm.sr, kemudian ambil jalur kanan sehingga bis tidak masuk kekota tasik. setelah jembatan rajapolah, bis di depan makin banyak, apalagi ditambah trayek tasik jakarta, maupun tasik bandung. beberapa bis, antara lain DoI, SJ, Budiman, primajasa terlewati, tetapi ada 2 bis menyalip kami sebelum rumah makan budiman sebelum mulai tanjakan2 kearah nagrek.

saya baru sadar, bahwa kernet belum menagih uang dan belum juga berhenti untuk isitirahat. saya mulai membayangkan bahwa bus ini mungkin gratis... hahahahhahahaha... akhirnya setelah melewati rumah makan budiman (ga tau namanya, lupa :P), kernet mulai membangunkan 1 persatu penumpang untuk menagih uang tiket, saya heran bahwa tiket yang harus dibayar hanya Rp40.000, sangat murah bila saya bandingkan dengan Po B, jurusan depok pangandaran kelas ekonomi seharga Rp60.000. setelah selesai menagih semua penumpang, sekitar 10 menit kemudian bis berhenti di sebuah rumah makan, di sebelah kanan jalan sebelum tanjakan nagrek.

ditempat rumah makan hanya ada 1 bis perkasa jaya yang adaselain bis kami, dengan jurusan kp-rambutan pangandaran. sebelum saya kembali ke bis setelah makan, minum, pipis dan merokok, saya ngobrol dengan si supir yang memang orang sunda asli dengan kumis yang cukup tebal dan berambut agak gondrong cukup ramah dan murah tertawa, dia bilang kalau biasanya lebih cepat dari sekarang, seharusnya sampai di sini sebelum jam setengah 12. akhirnya saya memberikan 1 bungkus rokok untuk supir dan 1 lagi untuk kernet sebagai tanda trimakasih saya karena mereka telah memberi saya kenyamanan dan keselamatan (padahal belum sampe tujuan, hahahahahhaha).

setelah istirahat sekitar setengah jam kami melanjutkan perjalanan dengan sangat nyaman (karena sudah kenyang dan enak). di tanjakan dan tikungan daerah nagrek bis tetap melaju dengan cukup cepat. melewati nagrek pukul 12 lewat, sampaidi ranca ekek teribat pertempuran seru dengan budiman yang kelihatannya tidak mau didahului oleh kami. akhirnya bis budiman harus berhenti karena ada agen atau cheker (nukan ceker lho :P) budiman di daerah rancaekek. bis kami pun harus di berhenti sebelum perempatan cileunyi karena harus menurunkan beberapa penumpang.

setelah masuk gerbang tol cileunyi, mata terasa berat, kemudian saya pun menyerah, dan akhirnya tertidur pulas. sampai akhirnya bapak2 di samping saya membangunkan saya karena ternyata bis sudah masuk ke terminal kp.rambutan, saya melikrik jam tangan saya, yang menunjukan jam 2 kurang, bearti lama perjalanan yang saya tempuh hanya sekitar 6 1/2 jam. sangat cepat dibandingkan saya ketika saya menaiki beberapa po lain yang mempunyai trayek yang sama. benar2 PERKASA JAYA!!!

akhirnya saya bisa sampai di kosan saya denga selamat pukul 1/2 3. tidur sebentar kemudian saya harus menjalakan tugas yang mengharuskan saya pulang ke depok lebih dulu.

cita-cita saya mau touring aceh sampai ke sape ( tapi ngumpulin modalnya dolo, hehehehehehehehe)

salam bismania...